Pulung Gantung, Film Horor yang Ungkap Kasus Bunuh Diri di Gunung Kidul

Rabu, 06 Januari 2021 - 08:28 WIB
loading...
Pulung Gantung, Film...
Maesa Sinema Produksi bekerjasama dengan Trah Hamengkubuwono II akan memproduksi film berjudul Pulung Gantung (Babad Giring). Foto/Istimewa
A A A
DEPOK - Maesa Sinema Produksi bekerjasama dengan Trah Hamengkubuwono II akan memproduksi film berjudul "Pulung Gantung (Babad Giring)" tahun ini berformat film televisi. Film bergenre horor ini diangkat dari kisah nyata yang terjadi di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Setiap tahun, angka kematian dengan cara gantung diri masih terus tinggi di Gunung Kidul, Yogyakarta. Masyarakat setempat meyakini, jika peristiwa bunuh diri yang terus terjadi di daerah mereka karena adanya Pulung Gantung yang berbentuk bola api berekor. Jika Pulung Gantung berhenti di sebuah rumah, maka dipercaya akan ada salah satu anggota keluarga di rumah tersebut yang meninggal dunia dengan cara gantung diri.

( )

Melalui film ini akan terungkap sejarah tentang Pulung Gantung yang belum pernah terungkap. Pulung Gantung ternyata memiliki kaitan dengan perjanjian Ki Ageng Giring dan iparnya, Ki Ageng Pamanahan, serta disaksikan oleh Nyi Ageng Giring.

Kala itu, Ki Ageng Pemanahan meminum air kelapa milik Nyi Ageng Giring yang berisi wahyu keprabon, sesuatu yang mestinya dimiliki oleh Nyi Ageng Giring dan keturunannya untuk menjadi Raja di Jawa. Namun, akhirnya wahyu keprabon berpindah tangan ke keturunan Ki Ageng Pamanahan.

Peristiwa itu membuat marah Nyi Ageng Giring. Ia lalu melakukan tapas dan menjalankan Kapalika Tantra yang meminta kepala manusia sebagai persembahannya. Nyi Ageng Giring dalam kemarahannya akan mengambil kepala (umumnya laki-laki), menjelma menjadi Betari Durga dengan sepuluh tangan.

Eksekutif Produser R. Fajar Bagoes Putranto mengatakan, film "Pulung Gantung" perlu diwujudkan karena momentumnya adalah sekarang. Keberanian sejarah perlu dibuka.

Film "Pulung Gantung" tidak hanya menyajikan hiburan melainkan dapat membuka sejarah yang hingga kini belum terungkap. “Pulung Gantung bukanlah mitos. Ada sejarah besar di balik peristiwa Pulung Gantung di Gunung Kidul Yogyakarta. Dan, Pulung Gantung harus segera berakhir. Film ini juga akan membuka bagaimana cara menyudahi Pulung Gantung di Gunung Kidul, Yogyakarta,” katanya di Depok, Selasa (5/1).

Sementara itu, Indra Tirtana selaku sutradara sekaligus penulis skenario menambahkan, film ini dibuat untuk memberi pengetahuan yang benar kepada masyarakat, khususnya warga Gunung Kidul, tentang keberadaan Pulung Gantung. “Hidup kita sangat berkaitan erat dengan kehidupan para leluhur kita,” katanya.

Film ini dapat mengakhiri persoalan Pulung Gantung, sehingga daerah Gunung Kidul kembali menjadi daerah yang subur, makmur, dan maju secara peradaban tentu dengan kepemimpinan baru. Rencananya, film ini akan tayang di televisi nasional dan televisi berbayar. Bahkan tak tertutup juga ke layar sinema di bioskop.

( )

“Selain itu, film ini juga direncanakan akan diputar di negara Eropa dan Amerika,” imbuh Indra Tirtana.

Film "Pulung Gantung" menceritakan tentang seorang gadis bernama Ratna Anjani yang berasal dari luar Jawa. Ia tengah melakukan penelitian untuk tesis tentang banyaknya peristiwa bunuh diri yang terjadi di Gunung Kidul, Yogyakarta. Namun akhirnya terungkap, jika peristiwa gantung diri yang terjadi di Gunung Kidul berkaitan erat dengan Pulung Gantung yang sebelumnya ia anggap sebagai mitos belaka.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2918 seconds (0.1#10.140)